Survey dan Tinjauan Bantuan Rumah RTLH Penerima BKK Arsitektur Khas Yogyakarta

26 Februari 2025
SATRIO BAGUS SADJIWO
Dibaca 38 Kali
Survey dan Tinjauan Bantuan Rumah RTLH Penerima BKK Arsitektur Khas Yogyakarta

Guwosari, 26 Februari 2025 – Pemerintah Kalurahan Guwosari menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas hidup warganya melalui pelaksanaan survey dan tinjauan lapangan bagi calon penerima Bantuan Keuangan Khusus (BKK) untuk program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Uniknya, program RTLH kali ini mengusung konsep arsitektur khas Yogyakarta, sebagai upaya melestarikan nilai-nilai budaya sekaligus menciptakan hunian yang nyaman dan layak.

Kegiatan survey dan tinjauan lapangan ini merupakan tahapan penting dalam proses penyaluran BKK RTLH. Tim yang terdiri dari perangkat Kalurahan Guwosari, tenaga ahli konstruksi, dan perwakilan masyarakat, turun langsung ke lapangan untuk menilai kondisi rumah calon penerima bantuan. Penilaian meliputi berbagai aspek, seperti kondisi fisik bangunan, sanitasi, kesehatan, dan kelayakan huni.

Kalurahan Guwosari, sebagai bagian dari upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat, telah melaksanakan survey dan tinjauan terhadap program Bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang didanai oleh Bantuan Keuangan Khusus (BKK). Program ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas rumah warga yang tidak layak huni dengan mempertimbangkan kearifan lokal, terutama dengan menggunakan arsitektur khas Yogyakarta dalam renovasi rumah-rumah tersebut.

Tujuan Survey dan Tinjauan

Survey yang dilakukan oleh Kalurahan Guwosari bertujuan untuk menilai kondisi rumah yang akan mendapatkan bantuan, serta memastikan rumah yang diperbaiki memenuhi standar kelayakan huni dan nilai estetika sesuai dengan budaya lokal Yogyakarta. Penekanan pada arsitektur khas Yogyakarta menjadi elemen penting dalam renovasi, baik dari segi desain rumah maupun penggunaan material yang mendukung pelestarian budaya daerah.

Langkah-langkah Survey dan Tinjauan

  1. Identifikasi Rumah Penerima Bantuan
    Tim survey dari Kalurahan Guwosari terlebih dahulu melakukan pendataan dan identifikasi terhadap rumah-rumah yang layak menerima bantuan. Proses ini melibatkan pemeriksaan fisik rumah serta memastikan bahwa rumah tersebut memenuhi kriteria penerima bantuan RTLH.

  2. Penilaian Kondisi Bangunan
    Setelah rumah penerima bantuan teridentifikasi, dilakukan penilaian mendalam terhadap kondisi struktur bangunan, atap, dinding, dan fasilitas rumah lainnya. Penilaian ini penting untuk menentukan prioritas perbaikan, baik pada bagian struktural maupun non-struktural.

  3. Desain Renovasi Berbasis Arsitektur Khas Yogyakarta
    Salah satu ciri khas dari bantuan RTLH ini adalah desain renovasi yang mempertahankan elemen arsitektur khas Yogyakarta. Tim ahli arsitektur dari Kalurahan Guwosari bersama dengan warga setempat merancang desain rumah yang tidak hanya fungsional dan layak huni, tetapi juga mencerminkan nilai budaya lokal, seperti penggunaan atap joglo, limasan, serta material lokal seperti batu bata merah dan kayu.

  4. Pelaksanaan Renovasi
    Setelah desain final disetujui, renovasi dilakukan dengan melibatkan tenaga kerja lokal yang berkompeten. Tujuan utama adalah untuk memastikan bahwa rumah yang direnovasi tidak hanya lebih layak huni, tetapi juga estetis dan sesuai dengan identitas budaya masyarakat setempat.

Manfaat Bagi Penerima Bantuan

Bantuan RTLH yang diberikan kepada warga Kalurahan Guwosari memberikan banyak manfaat, antara lain:

  • Kelayakan Hunian: Rumah yang direnovasi menjadi lebih aman, nyaman, dan layak huni, memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap kondisi cuaca serta ancaman lainnya.

  • Peningkatan Kualitas Hidup: Dengan rumah yang lebih layak, kualitas hidup penerima bantuan juga meningkat. Lingkungan yang lebih sehat dan aman turut berdampak positif pada kesejahteraan keluarga.

  • Pelestarian Budaya Lokal: Renovasi rumah yang mempertahankan arsitektur khas Yogyakarta tidak hanya meningkatkan kualitas rumah, tetapi juga melestarikan tradisi dan budaya daerah, menjadikan rumah tersebut sebagai bagian dari identitas budaya lokal.

Kesimpulan

Survey dan tinjauan yang dilakukan oleh Kalurahan Guwosari terhadap program Bantuan Rumah RTLH Penerima BKK yang mengusung arsitektur khas Yogyakarta merupakan langkah positif dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekaligus melestarikan budaya lokal. Melalui program ini, rumah-rumah yang sebelumnya tidak layak huni dapat diperbaiki dengan memperhatikan nilai budaya yang ada, memberikan dampak jangka panjang bagi masyarakat di Kalurahan Guwosari.