Pemberantasan Sarang Nyamuk di Padukuhan Kalakijo: Upaya Mencegah DBD
Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di Padukuhan Kalakijo, Pajangan, Bantul, Yogyakarta, merupakan upaya kolaboratif antara masyarakat dan pemerintah untuk mencegah penyebaran penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, seperti demam berdarah dengue (DBD). Oleh karena itu, pemberantasan sarang nyamuk adalah langkah penting dalam upaya melindungi kesehatan masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup. Program ini tentunya melibatkan masyarakat secara langsung dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar agar bebas dari sarang nyamuk Aedes aegypti, yang menjadi penyebab utama dari penyebaran DBD.
Langkah-langkah PSN yang diterapkan di dusun ini meliputi pembersihan lingkungan secara berkala melalui kerja bakti mingguan, penerapan konsep 3M, yaitu Menguras, Menutup, dan Mengubur, serta pemeriksaan jentik nyamuk secara rutin oleh kader kesehatan. Selain itu, edukasi dan sosialisasi terkait bahaya DBD dan pentingnya PSN terus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran warga. Dengan demikian, untuk memastikan efektivitas langkah-langkah PSN tersebut, dilakukan observasi dan pendataan secara berkala oleh tim kader kesehatan. Dalam kegiatan ini, setiap rumah diperiksa untuk mengidentifikasi keberadaan jentik nyamuk di tempat penampungan air. Hasil dari pemeriksaan ini dicatat sebagai data penting untuk mengevaluasi keberhasilan PSN. Jika hasil tersebut positif maka alangkah lebih baiknya dilakukan tindakan segera dengan memberikan edukasi tambahan kepada pemilik rumah dan meningkatkan upaya pembersihan di sekitar lingkungan tersebut. Sebaliknya, jika hasilnya negatif ataupun tidak terdapat jentik-jentik nyamuk hal ini menunjukkan bahwa langkah-langkah PSN yang diterapkan sudah berjalan dengan baik dan efektif, namun pengawasan tetap dilakukan untuk menghindari terjadinya peningkatan populasi nyamuk di kemudian hari. Oleh karena itu, pendataan ini bersifat krusial untuk memberikan gambaran dan memudahkan dalam mengambil langkah-langkah selanjutnya guna memastikan Dusun Kalakijo bebas dari ancaman DBD.
Hasil dari upaya PSN yang intensif di Padukuhan Kalakijo mulai terlihat, dengan penurunan signifikan jumlah kasus DBD dalam beberapa tahun terakhir. Dari pengambilan 60 sampel rumah di Padukuhan Kalakijo didapatkan 6 sampel positif akan adanya jentik-jentik nyamuk yang bisa teridentifikasi sebagai nyamuk demam berdarah. sebanyak 90 persen dari kriteria minimal 95 persen bersih jentik-jentik nyamuk. Temuan ini mengindikasikan perlunya peningkatan edukasi dan pengawasan agar warga lebih memahami pentingnya menggunakan wadah penampungan air yang lebih kecil dan rutin dibersihkan, sehingga risiko penyebaran DBD dapat diminimalisir. Hal ini membuktikan bahwa upaya pemberantasan sarang nyamuk secara rutin dan terkoordinasi dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat. Dengan terus menjaga konsistensi dalam pelaksanaan PSN, meningkatkan edukasi, serta menggencarkan sosialisasi penggunaan ember sebagai wadah air, diharapkan lingkungan Padukuhan Kalakijo tetap terbebas dari ancaman DBD, dan menjadi contoh bagi wilayah lain dalam upaya pencegahan penyakit ini.
Terdapat beberapa langkah-langkah yang dapat membantu dalam pencegahan penyebaran jentik-jentik nyamuk penyebab demam berdarah, diantaranya adalah :
1. Menguras dan membersihkan tempat penampungan air
Ini merupakan metode paling dasar dan efektif dalam PSN. Tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi, ember, dan gentong harus dikuras setidaknya seminggu sekali. Membersihkan permukaan bagian dalam dari penampungan air menggunakan sikat untuk menghilangkan telur nyamuk yang menempel di dindingnya juga sangat penting. Langkah ini mencegah nyamuk berkembang biak.
2. Penggunaan Insektisida dan Larvasida
Insektisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk membunuh nyamuk dewasa, sedangkan larvasida dirancang untuk membunuh larva nyamuk sebelum mereka berkembang menjadi dewasa. Penggunaan larvasida harus sesuai dengan petunjuk, dan sebaiknya dilakukan oleh petugas kesehatan atau kader yang telah dilatih. Metode ini bisa menjadi alternatif di tempat-tempat dengan genangan air yang sulit diatasi.
3. Pemeliharaan Lingkungan
Beberapa tindakan pemeliharaan lingkungan yang efektif meliputi memotong rumput dan tanaman yang tinggi, karena nyamuk sering bersembunyi di tempat-tempat tersebut. Kemudian memastikan bahwa air limbah dikelola dengan baik dan tidak menggenang di sekitar rumah. Selain itu, menanam tanaman yang dapat mengusir nyamuk, seperti lavender atau citronella, di sekitar area rumah juga merupakan tindakan pemeliharaan lingkungan yang efektif.
4. Memelihara Ikan Pemakan Jentik Nyamuk
Di kolam atau penampungan air yang tidak memungkinkan untuk dikuras secara rutin, dapat dipelihara ikan pemakan jentik nyamuk seperti ikan cupang atau ikan nila. Ikan-ikan ini akan memakan jentik nyamuk yang ada di dalam air, sehingga populasi nyamuk dapat dikurangi.
5. Mengubur atau Mendaur Ulang Barang Bekas
Barang-barang bekas seperti kaleng, botol, ban, dan wadah lain yang dapat menampung air hujan harus dikubur atau didaur ulang. Barang-barang ini sering kali menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk jika dibiarkan begitu saja di lingkungan sekitar. Pastikan barang bekas yang tidak terpakai disingkirkan secara benar.
Metode-metode di atas, jika dilakukan secara rutin dan bersama-sama oleh seluruh masyarakat, dapat secara efektif mencegah berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti dan mengurangi risiko penyebaran DBD. Program PSN yang sukses membutuhkan partisipasi aktif dari seluruh warga serta dukungan dari pihak pemerintah dan tenaga kesehatan.
Dokumen Lampiran
ARTIKEL 3 KKN UNY 2024 KALAKIJOKirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin