PERBAIKAN POLA MAKAN DAN POLA ASUH ANAK DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING WARGA PADUKUHAN WATUGEDUG
Guwosari (18/07) - Saat ini kebanyakan masyarakat masih belum paham atau mengerti apa itu stunting. Stunting merupakan permasalahan kesehatan yang ditandai dengan kondisi kekurangan gizi kronis dikarenakan berkurangnya asupan gizi pada waktu yang cukup lama, dan berakibat terjadinya permasalahan tumbuh kembang pada anak yaitu tinggi badan anak lebih rendah dari standar usianya. Kondisi tubuh anak yang pendek seringkali dikatakan sebagai faktor keturunan (genetik) dari kedua orang tuanya, sehingga masyarakat banyak yang hanya menerima tanpa berbuat apa-apa untuk mencegahnya. Padahal seperti kita ketahui, genetika merupakan faktor determinan kesehatan yang paling kecil pengaruhnya bila dibandingkan dengan faktor perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik), dan pelayanan kesehatan. Dengan kata lain, stunting merupakan masalah yang sebenarnya bisa untuk dicegah.
Saat ini, Pemerintah berfokus terkait pencegahan stunting untuk menurunkan angka terjadinya stunting di Indonesia. Program ini bertujuan supaya anak-anak Indonesia dapat bertumbuh dan berkembang dengan optimal serta maksimal, berbekal kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang telah matang untuk belajar, serta dapat berinovasi dan berkompetisi di tingkat global. “Di Padukuhan Watugedug Guwosari, yang harus diperhatikan itu adalah pola perbaikan makanan dan pola asuh, dikarenakan di dusun ini pola asuhnya masih kurang tepat dan anaknya juga dalam hal perbaikan makanan masih sangat kurang”, tutur Ketua Kader Posyandu Balita, Siti Fariyana.
Berdasarkan hal tersebut, cara pencegahan stunting yang bisa dilakukan yaitu salah satunya dengan adanya penyuluhan pencegahan stunting. Maka dari itu, Mahasiswa KKN-T Universitas Alma Ata Kelompok 14 Guwosari mengadakan Penyuluhan Pencegahan Stunting yang bertempat di rumah Bapak Mistijan, selaku Kepala Dukuh Watugedug, Guwosari, Pajangan, Bantul pada 5 Juli 2022. Kegiatan ini mengusung tema terkait pencegahan stunting dengan perbaikan pola makan dan pola asuh. Penyuluhan Pencegahan Stunting ini diadakan oleh mahasiswa bersama dengan narasumber dari Mahasiswa Pascasarjana dan Alumni Universitas Alma Ata yang berasal dari latar belakang pendidikan Ilmu Gizi yaitu Wiji Indah Lestari, S. Gz yang mengisi penyuluhan terkait konsep umum dari stunting dan Siska Ariftyana, S. Gz yang membahas terkait asupan gizi pada balita stunting.
Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja KKNT Kelompok 14 Guwosari, yang dilaksanakan dengan tujuan untuk memberikan edukasi dan melakukan pencegahan stunting yang ditujukan kepada ibu hamil, calon pengantin dan kader kesehatan atau posyandu Dusun Watugedug, Guwosari, Pajangan, Bantul. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami tingkat pengetahuan masyarakat terhadap stunting yaitu pelaksanaan penyuluhan dengan dilengkapi kegiatan pengisian pre-test dan post test. Kegiatan penyuluhan ini juga dilaksanakan, sebagai upaya pencegahan, yang berdasarkan data bahwa di Padukuhan Watugedug bisa dikatakan termasuk kedalam Padukuhan yang masih memiliki cukup banyak anak stunting.
Masyarakat mengikuti kegiatan dengan antusias, terlihat dari keaktifan peserta penyuluhan yang bergantian mengajukan pertanyaan dan sharing pengalaman seputar mengasuh balita dalam kesehariannya. Warga merasa sangat terbantu dengan adanya penyuluhan ini, terbukti dengan adanya peningkatan pengetahuan masyarakat terkait stunting. Mereka dapat mengerti bagaimana pola asuh anak yang baik dan mendapatkan pengetahuan terlebih pengetahuan bagaimana cara agar mencegah terjadinya stunting.
Humas KKN-T Kelompok 14 Guwosari_Miftakhurrohmah & Ufairoh Salma Pratiwi
Kirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin