Studi Tiru ke Joglo Tani Sleman, Menggali Kunci Sukses Wirausaha dan Budidaya Terpadu
Sleman, Rabu, 11 Desember 2024 – Sehari setelah pelatihan pemanfaatan lahan pekarangan di Guwosari, peserta dari Gapoktan, Poktan, KWT, dan Kelompok SPP melanjutkan kegiatan dengan melakukan studi tiru ke Joglo Tani, sebuah pusat edukasi pertanian dan peternakan di Kabupaten Sleman. Dalam kegiatan ini, peserta mendapatkan wawasan baru tentang wirausaha agribisnis dan praktik budidaya terpadu.
Materi Inspiratif: Kunci Sukses Wirausaha dan Budidaya
Narasumber T.O. Suprapto dari Joglo Tani menyampaikan berbagai materi penting yang dirangkum dalam formula kunci sukses "44 55 59". Materi yang disampaikan mencakup:
Empat Unit Usaha: Pembibitan, produksi, pasca panen, dan jasa pemasaran.
Empat Pilar Kesehatan: Pentingnya keseimbangan agama, ekonomi sosial budaya, pekerjaan, dan pendidikan.
Lima Modal Awal: Sikap, pemahaman, keterampilan, manajemen, dan sarana sebagai fondasi untuk memulai usaha.
Lima Modal Dasar: Pemanfaatan sumber daya manusia, alam, sosial, fisik, dan finansial.
Lima Prinsip Utama: Niat, kerja keras, kejujuran, ibadah, dan keikhlasan dalam setiap aktivitas wirausaha.
T.O. Suprapto juga memperkenalkan 3377, formula untuk sukses dalam budidaya dengan tiga tahapan (pra budidaya, aksi budidaya, dan pasca budidaya) serta tujuh langkah aksi budidaya, mulai dari penanaman hingga panen, dilanjutkan dengan tujuh tahapan pasca panen.
Praktik Lapangan: Belajar dari Keberhasilan Joglo Tani
Selain sesi materi, peserta diajak untuk melihat langsung praktik agribisnis di Joglo Tani. Mereka mengamati proses budidaya tanaman serta peternakan sapi, kambing, dan unggas yang dikelola secara profesional. Pendekatan yang diterapkan Joglo Tani mencakup integrasi pertanian dan peternakan, menciptakan ekosistem yang efisien dan berkelanjutan.
Pesan Inspiratif: Jangan Omong Saja (JOS)
Dalam penutupannya, T.O. Suprapto mengingatkan bahwa keberhasilan tidak akan terwujud tanpa tindakan nyata. "Kunci sukses adalah perencanaan yang terukur, aksi konsisten, dan semangat pantang menyerah. Tidak ada pintu yang tertutup jika kita tahu cara membukanya," ujarnya.
Para peserta menyampaikan apresiasi atas pengalaman berharga ini. Ibu Endah, salah satu anggota KWT, mengatakan, “Kami mendapatkan banyak inspirasi, baik dari teori maupun praktiknya. Semoga ini bisa kami terapkan di desa kami untuk meningkatkan kesejahteraan bersama.”
Studi tiru ini menegaskan komitmen penyelenggara untuk mendorong inovasi di sektor agribisnis desa. Dengan berpegang pada prinsip-prinsip yang dipelajari, peserta diharapkan dapat menciptakan transformasi nyata di wilayahnya masing-masing.
Kirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin