Bamuskal Hadir dalam Sosialisasi Penerapan Budaya Pemerintahan SATRIYA di Kalurahan Guwosari

06 Januari 2025
BAMUSKAL GUwosari
Dibaca 14 Kali
Bamuskal Hadir dalam Sosialisasi Penerapan Budaya Pemerintahan SATRIYA di Kalurahan Guwosari

Budaya pemerintahan SATRIYA apabila diuraikan merupakan gabungan dari nilai Solutif, Akuntabel, Transparan, Responsif, Integritas, Yang Berorientasi pada Pelayanan Publik, dan Amanah. Adanya budaya ini diharapkan mampu menjadi pedoman bagi seluruh aparatur negara dalam menciptakan sistem pemerintahan yang lebih bersih, profesional dalam melayani masyarakat.

Pada hari Senin, 6 Januari 2025 telah terlaksana kegiatan sosialisasi penerapan budaya pemerintahan SATRIYA yang digelar oleh Kalurahan Guwosari. Hal ini dilaksanakan sebagai bentuk dukungan pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan mewujudkan pemerintahan yang lebih efektif dan akuntabel. Kegiatan ini berlangsung di ruang aula Kalurahan Guwosari, yang bertujuan untuk menanamkan pemahaman mengenai pentingnya penerapan budaya pemerintahan yang baik dalam menjalankan tugas pemerintahan di tingkat kalurahan. Sosialisasi ini dihadiri oleh seluruh aparatur pemerintahan Kalurahan Guwosari, termasuk Pamong dan anggota Badan Musyawarah Kalurahan (Bamuskal).

Pada kesempatan ini, narasumber utama adalah Bapak Agus Sriyana, SH selaku Kepala Bagian Organisasi Setda Bantul. Dalam pemaparannya, beliau menyampaikan bahwa budaya pemerintahan SATRIYA adalah bagian integral dari Reformsi Birokrasi yang bertujuan untuk memperbaiki sistem pemerintahan supaya lebih bersih, efisien dan resposif dalam melayani kebutuhan masyarakat.

Berikut penjelasan mengenai setiap nilai dalam budaya pemerintahan SATRIYA yang perlu diterapkan oleh pamong kalurahan maupun Bamuskal:

  1. Solutif: mampu memberikan solusi terbaik atas masalah atau kebutuhan masyarakat secara efektif dan efisien
  2. Akuntabel: setiap tindakan dan keputusan yang diambil mampu dipertanggungjawabkan kepada publik. Hal ini mencakup aspek administrasi, anggaran serta pelayanan kepada masyarakat
  3. Transparan: setiap kebijakan dan prosedur dapat diakses dan dipahami oleh masyarakat, tidak ada ruang untuk penyalahgunaan kekuasaan
  4. Responsif: tanggap dan cepat dalam merespon kebutuhan atau masalah yang dihadapi masyarakat
  5. Integritas: memiliki integritas yang tinggi, tidak terlibat dalam praktik korupsi atau penyalahgunaan jabatan
  6. Yang Berorientasi pada Pelayanan Publik: fokus kepada kepuasan masyarakat dengan memberikan pelayanan yang berkualitas
  7. Amanah: menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab dan tidak menyalahgunakan jabatan untuk kepentingan pribadi atau golongan

Terlaksananya kegiatan sosialisasi ini, diharapkan mampu memberikan dampak positif berupa meningkatnya pemahaman dan kesadaran seluruh aparatur pemerintahan Kalurahan Guwosari mengenai pentingnya penerapan budaya SATRIYA.  Kalurahan Guwosari diharapkan menjadi contoh bagi kalurahan lainnya dalam menerapkan prinsip pemerintahan yang bersih, transparan dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan maksimal. (Venni)